Senin, 10 Februari 2014


Sungguh kaget ketika mendengar kabar jika ibu dari teman ku meninggal, aku kaget, kenapa begita cepat menimpa dirinya. Entah apa yang di rasakan, entah apa yang dia pikirkan, entah apa yang dia perbuat saat mendengar ibunya telah tiada

Tapi aku yakin, pasti ada hikmah dibalik kesedihan, semoga diberi ketabahan untuk keluarganya, dan diberikan tempat yang layak untuk ibundanya.
Sedangkan, jika aku yang berada diposisinya, apa yang aku rasakan? Apakah aku bersedih? Atau malah gembira? Entah pula apa yang aku pikirkan? Apakah aku berfikir akan adanya kesepian? Atau kebebasan? Dan apa yang aku aku perbuat? Menangis? Atau tertawa?
Kebetulan tadi aku dan teman-teman nyelawat kerumahya, aku liat suasana hening dirumahnya. Bingung yang terlintas dipikirn kami, apa yang harus kami tanyakan dan kami lakukan, takut salah langkah, malah akan membuat keluarganya bersedih kembali.
Tak lama kami duduk, aku melihat adiknya yang lucu dengan sikap yang biasa-biasa saja, dan sibuk bermain PSPnya dengan riang gembira. Ku pikir, mungkin masih anak-anak, wajar dia begitu.
 Tak lama, ibunya mulai dibawa ke TPU (Tempat Pemakaman Umum), ritual demi ritual dilakukan. Saat ibunya mulai dimakamkan, kesedihan pun mulai terasa kembali, hari-hari bahagia mungkin akan selalu terkenang, dan tak bisa diulang kembali.
Ternyata aku salah berfikir tentang adiknya, tak lama, dia mulai menangis sedih, walaupun dia masih duduk di sekolah dasar, tepatnya kelas 2, dia sudah bisa merasakan kesediahan yang amat sangat. Doa demi doa keluarga panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tidak ada kata-kata yang bisa kami ungkapkan  selain kata-kata sabar kepada teman kami itu, dan kami hanya bisa mendokan ibundanya, agar diberikan ketenangan dialam sana.
Kami yakin kamu kuat, tetap semangat untuk menjalankan cita-citamu…
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!