Kamis, 06 Februari 2014

Jadi Apakah Aku Kelak Nanti ?



            Dulu semasa aku duduk di Sekolah Dasar (SD), aku balajar, dan bermain. Tanpa pernah terlintas pertanyaan “Jadi Apakah Aku Kelak Nanti ?”. setelah lulus, Alhamdulillah aku masih bisa melanjutkan pendidikanku ke Sekolah Menengah Pertama (SMP), itu pun tetap sama, aku hanyak sekolah dan bermain, serta mengeluh ingin ini, ingin itu, tanpa pernah berpikir mampukah orang tuaku. Akupun belum pernah terpikir “Jadi Apakah Aku Kelak Nanti ?”. Setelah lulus SMP, aku melanjutkan ke SMK.

            Saat masuk SMK, seperti sekolah-sekolah lain pada umumnya, diadakannya MABIS (Masa Bimbingan Siswa), dulu kupikir MABIS seperti aku SMP, ternyata dugaanku salah. Sekolah yang aku tempati ini ternyata menggunakan Sitem Ketarunaan. kami dibimbing sekitar 17 hari, dan itu dilatih oleh Koramil setempat. Panas-panasan, push up, sit up, pokoknya sangat lelah aku menjalankannya. Baru beberapa hari, aku mengeluh kepada orang tua, aku berkata bahwa diriku menyesal sekolah disana, tapi Bapakku berkata, “jalanin aja dengan semangat, semakin kamu ngeluh malah semakin kamu capek”, kurang lebih seperti itu. Akhirnya aku tetap bersekolah disana.

            Mungkin saat SMK, pikiranku mulai beranjak dewasa, aku sempat berpikir  “Jadi Apakah Aku Kelak Nanti ?”. Tepatnya saat aku duduk di bangku kelas 3, aku berpikir, “sudah mampu apa aku selama kurang dari 3 tahun ?” “sudah bisa apa aku selama kurang dari 3 tahun”. Sempat terlintas sebuah pemikiran konyol, “apakah aku sekolah hanya sekedar gaya ?” “apakah sekolah hanya tiru-tiru ?” mana manfaatnya sekolah sekian lama. 

            Sampai saat ini, aku masih berfikir, "Jadi Apakah Aku Kelak Nanti"
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!